Kemenko Infra Tinjau JIAT Rejomulyo: Berdampak Langsung, Dari Satu Menjadi Tiga Kali Panen

Kemenko Infra Tinjau JIAT Rejomulyo: Berdampak Langsung, Dari Satu Menjadi Tiga Kali Panen

Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Kemenko Infra) melaksanakan Kunjungan ke Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) di Desa Rejomulyo, Jati Agung, Lampung Selatan, Selasa (14-10-2025). Kunjungan ini juga menjadi wadah untuk masyarakat menyampaikan aspirasi serta masukannya kepada pemerintah. Menko Infra diwakili oleh Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Dasar, Rachmat Kaimuddin dalam sambutannya mengatakan bahwa JIAT adalah salah satu program prioritas yang menjadi perhatian dari Presiden Prabowo.

"Dari awal telah disampaikan oleh Bapak Presiden Prabowo bahwa yang diharapkan adalah swasembada pangan, untuk mencapai swasembada pangan tentunya butuh Infrastruktur untuk menunjang hal tersebut, jadi kita pastikan pembangunan yang dilakukan itu berdampak dan dapat menghasilkan panen yang lebih banyak," ujar Deputi Rachmat.

Sumur JIAT di Desa Rejomulyo memiliki kedalaman sumur 120 meter, panjang jaringan 1500 meter persegi, dengan jumlah box bagi 15 unit. Total area layanan dari sebelumnya 20 Hektar menjadi 25 Hektar. Penggerak pompa saat ini menggunakan mesin genset (35 KVA) dan daya listrik PLN (23 KVA).

Keberadaan JIAT ini telah memberikan manfaat kepada masyarakat, seperti yang disebutkan oleh Kepala Desa Rejomulyo Kecamatan Jati Agung, Kushandoro yang mengatakan bahwa sebelumnya petani hanya menggantungkan air untuk pertanian dari hujan yang turun. Saat ini sudah ada peningkatan hasil panen hingga tiga kali

"Sebelum ada JIAT petani hanya mengharapkan hujan dari Allah SWT. Bila hujannya lebat kita akan menanam, bila tidak kita banyak kerugian, Setelah ada JIAT kita sangat bersyukur bisa panen hingga tiga kali," ujarny

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Gapoktan Desa Rejomulyo, Sariyun yang mengatakan bahwa sebelumnya kesulitan yang dialami saat ingin menanam adalah tidak adanya air sehingga hanya dapat memanen satu kali dalam setahun. Setelah dibangun Sumur JIAT ini, para petani saat ini dapat menanam padi hingga tiga kali.

"Dulunya sebelum ada sumur itu cuma satu kali, terus ada sumur JIAT pakai Jenset bisa dua kali, sekarang menggunakan listrik karena operasionalnya sangat sangat murah, bisa tiga kali," ujarnya.

Sariyun menambahkan bahwa hal ini memberikan peningkatan ekonomi bagi petani dari hasil panen yang meningkat.  Sebagai perwakilan dari petani di Rejomulyo dirinya sangat mendukung program-program dari pemerintah khususnya JIAT.

Deputi Rachmat pada kesempatan tersebut juga mengucapkan terima kasih kepada para petani yang hadir dan seluruh pihak yang telah bekerja keras dalam menyukseskan program swasembada beras.

"Untuk menjadi padi, menjadi beras tentunya sangat bergantung pada kerja keras para petani, selain air, bibit, pupuk didalamnya juga ada keringat Bapak/Ibu semua, yang membuat kami semua bisa menikmati makan," kata Deputi Rachmat

Dalam kunjungan tersebut Deputi Rachmat didampingi oleh Direktur Air Tanah dan Air Baku KemenPU Bastari, Kepala BBWS Mesuji Sekampung Elroy Koyari, dan turut dihadiri oleh Forkopimda, Kepala Desa Margakaya, Kepala Desa Mergodadi, dan Gapoktan Rejomulyo.

SP-351/INFRA/HUMAS/X/2025
#KemenkoInfrastruktur
#KemenkoInfra
#MenkoAHY
#InfrastrukturUntukSemua
#MemperkuatInfrastruktur
#MembangunEkonomi

Biro Data, Komunikasi, dan Informasi Publik
Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan

Instagram: @kemenkoinfra
X: @kemenkoinfra
YouTube: @kemenkoinfra