H-4 ICI 2025, Menko AHY: Konektivitas Modern dan Terjangkau Kunci Pemerataan Pembangunan Nasional
JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan pentingnya pembangunan infrastruktur konektivitas yang modern, efisien, dan terjangkau untuk mewujudkan integrasi antarwilayah di Indonesia. Hal ini disampaikannya menjelang penyelenggaraan International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 yang akan berlangsung di Jakarta International Convention Center pada 11–12 Juni 2025.
Konferensi internasional ini akan mengangkat lima tema strategis yang mencerminkan arah transformasi besar dalam pembangunan infrastruktur nasional. Tema-tema tersebut mencakup revitalisasi infrastruktur dasar perkotaan untuk mempersiapkan kota-kota menghadapi masa depan; penguatan konektivitas antarwilayah dalam rangka menyatukan kepulauan Indonesia; pembangunan infrastruktur yang mendukung kualitas hidup dan keberlanjutan komunitas; perancangan infrastruktur yang tangguh dan adaptif terhadap perubahan iklim dan bencana; serta strategi pembiayaan yang lebih inklusif dan inovatif guna mempercepat investasi infrastruktur.
Menko AHY menyoroti secara khusus pentingnya isu konektivitas, yang menjadi fokus utama dalam agenda konferensi.
“Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia, dengan lebih dari 17.000 pulau. Untuk menyatukan wilayah-wilayah ini, kita membutuhkan infrastruktur konektivitas yang semakin maju, modern, dan terjangkau,” ujar Menko AHY.
Menurutnya, konektivitas yang andal dan merata di seluruh moda—darat, laut, udara, dan kereta api—akan mendorong efisiensi biaya transportasi dan logistik secara nasional.
Ia menekankan pentingnya peningkatan logistics performance index sebagai salah satu indikator kinerja pembangunan infrastruktur.
“Disparitas biaya logistik antara wilayah barat dan timur Indonesia masih tinggi. Ini harus kita reduksi,” tegasnya.
Menko AHY menambahkan, pembangunan konektivitas bukan hanya soal infrastruktur fisik, tetapi juga komitmen negara untuk memastikan tidak ada wilayah yang tertinggal.
“Inilah semangat pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. Pemerintah akan terus hadir dengan solusi konkret untuk menghubungkan Indonesia secara utuh,” katanya.
Konferensi ini diharapkan menjadi ajang berbagi pengetahuan, mempererat kerja sama internasional, serta mendorong percepatan transformasi infrastruktur Indonesia menuju masa depan yang lebih tangguh, merata, dan berdaya saing.
No. SP-149/INFRA/HUMAS/VI/2025
#MenkoAHY
#KemenkoInfrastruktur
#KemenkoInfra
#InfrastrukturUntukSemua
Biro Data, Komunikasi, dan Informasi Publik
Kemenko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan
Instagram: @kemenkoinfra
X: @kemenkoinfra
YouTube: @kemenkoinfra
Konferensi internasional ini akan mengangkat lima tema strategis yang mencerminkan arah transformasi besar dalam pembangunan infrastruktur nasional. Tema-tema tersebut mencakup revitalisasi infrastruktur dasar perkotaan untuk mempersiapkan kota-kota menghadapi masa depan; penguatan konektivitas antarwilayah dalam rangka menyatukan kepulauan Indonesia; pembangunan infrastruktur yang mendukung kualitas hidup dan keberlanjutan komunitas; perancangan infrastruktur yang tangguh dan adaptif terhadap perubahan iklim dan bencana; serta strategi pembiayaan yang lebih inklusif dan inovatif guna mempercepat investasi infrastruktur.
Menko AHY menyoroti secara khusus pentingnya isu konektivitas, yang menjadi fokus utama dalam agenda konferensi.
“Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia, dengan lebih dari 17.000 pulau. Untuk menyatukan wilayah-wilayah ini, kita membutuhkan infrastruktur konektivitas yang semakin maju, modern, dan terjangkau,” ujar Menko AHY.
Menurutnya, konektivitas yang andal dan merata di seluruh moda—darat, laut, udara, dan kereta api—akan mendorong efisiensi biaya transportasi dan logistik secara nasional.
Ia menekankan pentingnya peningkatan logistics performance index sebagai salah satu indikator kinerja pembangunan infrastruktur.
“Disparitas biaya logistik antara wilayah barat dan timur Indonesia masih tinggi. Ini harus kita reduksi,” tegasnya.
Menko AHY menambahkan, pembangunan konektivitas bukan hanya soal infrastruktur fisik, tetapi juga komitmen negara untuk memastikan tidak ada wilayah yang tertinggal.
“Inilah semangat pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. Pemerintah akan terus hadir dengan solusi konkret untuk menghubungkan Indonesia secara utuh,” katanya.
Konferensi ini diharapkan menjadi ajang berbagi pengetahuan, mempererat kerja sama internasional, serta mendorong percepatan transformasi infrastruktur Indonesia menuju masa depan yang lebih tangguh, merata, dan berdaya saing.
No. SP-149/INFRA/HUMAS/VI/2025
#MenkoAHY
#KemenkoInfrastruktur
#KemenkoInfra
#InfrastrukturUntukSemua
Biro Data, Komunikasi, dan Informasi Publik
Kemenko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan
Instagram: @kemenkoinfra
X: @kemenkoinfra
YouTube: @kemenkoinfra