Gelar Workshop Public Speaking, Kemenko Infra Tingkatkan Kepercayaan Diri Berbicara di Depan Umum 

Gelar Workshop Public Speaking, Kemenko Infra Tingkatkan Kepercayaan Diri Berbicara di Depan Umum 

Jakarta – Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Kemenko Infra) menggelar workshop bertajuk From Nervous to Fearless di Jakarta, Rabu (19/3/2025). Workshop yang dihadiri staf Kemenko Infra secara Daring dan luring ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan diri peserta dalam berbicara di depan umum serta membantu mereka mengatasi rasa gugup.  

Dalam sambutannya, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Ayodhia G. L. Kalake, menekankan pentingnya kemampuan public speaking dalam dunia profesional. Ia menjelaskan bahwa keterampilan ini bukan hanya tentang berbicara, tetapi juga tentang bagaimana menyampaikan pesan dengan efektif dan meyakinkan.  

Lebih lanjut, Sesmenko Ayodhia menyampaikan bahwa workshop ini memberikan kesempatan bagi peserta untuk mempraktikkan teori yang telah dipelajari. 

“Di dunia pekerjaan, tentunya situasinya berbeda dibandingkan di kelas. Misalnya, dalam konteks ASN dan humas pemerintah, keterampilan public speaking sangat berpengaruh dalam menyampaikan informasi, kebijakan, dan program-program pemerintah kepada masyarakat luas,” ungkapnya.  

Selanjutnya, Agnes Wirdayanti, Plt.Kepala Biro Data, Komunikasi dan Informasi Publik memaparkan terkait pentingnya public speaking di depan publik. public speaking adalah keterampilan penting yang memerlukan kepercayaan diri, penguasaan materi, serta teknik penyampaian yang efektif. “Mengatasi rasa gugup dapat dilakukan dengan latihan, memahami bahasa tubuh, serta mengelola vokal dengan baik. Dalam menyampaikan pesan, tidak hanya isi materi yang penting, tetapi juga cara penyampaiannya agar dapat diterima audiens dan memberikan dampak yang maksimal,” jelasnya.

Workshop ini menghadirkan Yayu Sriwartini, dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Nasional, sebagai salah satu narasumber. Dalam paparannya, Dosen Yayu menjelaskan bahwa salah satu tantangan terbesar dalam public speaking adalah glossophobia atau ketakutan berbicara di depan umum.  

“Glossophobia dapat menghambat karier, karena rasa tidak percaya diri dapat menghalangi penyampaian ide-ide cemerlang serta mengurangi peluang untuk menunjukkan kemampuan kepemimpinan,” papar Dosen Yayu. 

Untuk mengatasi hal tersebut, ia membagikan berbagai strategi, seperti berlatih secara rutin, memahami bahasa verbal dan nonverbal, serta mempersiapkan materi dengan baik. Selain itu, Dosen Yayu juga membahas teknik mengatasi kecemasan saat berbicara di depan umum. Beberapa metode yang disarankan antara lain teknik relaksasi, menjaga kontak mata, serta penggunaan bahasa tubuh yang tepat agar komunikasi lebih efektif.  

Hadir pula sebagai narasumber, Djudjur Luciana Radjagukguk, dosen Universitas Nasional, yang menyoroti pentingnya postur tubuh dan gerakan dalam public speaking . Ia menjelaskan bahwa cara seseorang berdiri dan bergerak saat berbicara sangat memengaruhi kesan percaya diri yang ditampilkan kepada audiens.  

“Gerakan yang mengganggu, seperti menggaruk atau menyilangkan tangan, sebaiknya dihindari. Pengucapan harus jelas, artikulasi tepat, intonasi disesuaikan dengan audiens, dan volume suara harus menyesuaikan ukuran ruangan serta kualitas mikrofon. Kecepatan berbicara juga penting agar tidak terlalu cepat atau lambat,” terangnya.  


SP-75/INFRA/HUMAS/III/2025 

#KemenkoInfrastruktur  
#KemenkoInfra  
#MenkoAHY  
#InfrastrukturUntukSemua  
#MemperkuatInfrastruktur  
#MembangunEkonomi  

Biro Data, Komunikasi, dan Informasi Publik
Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan  

Instagram: @kemenkoinfra  
X: @kemenkoinfra  
YouTube: @kemenkoinfra