Sukses Mengorkestrasi Transportasi Lebaran 2025, Menko AHY: Mudik adalah Perjalanan Hati
JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan kehadiran negara dalam memastikan kelancaran penyediaan transportasi selama Lebaran 2025.
Menurutnya, keberhasilan angkutan Lebaran bukan hanya diukur dari aspek teknis, tetapi juga dari dampaknya terhadap masyarakat. Pengelolaan arus mudik dan balik yang berjalan baik mencerminkan kepemimpinan yang efektif dan strategi yang terencana, khususnya oleh Kementerian Perhubungan sejak awal persiapan.
"Ini bukan sesuatu yang berjalan autopilot. Ada sistem yang bekerja, ada pemerintah yang hadir, ada orkestrasi di semua lini—pusat dan daerah, lintas kementerian/lembaga, lintas instansi. Kita sangat bergantung pada sistem, bukan pada individu semata. Karena itu, kita harus terus memperbaiki dan memperkuat sistem, termasuk sistem komando pengendalian secara nasional,” ujar Menko AHY pada acara Penutupan Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Sabtu (12/4/2025).
Pemerintah telah mengambil berbagai langkah strategis guna mendukung kelancaran arus mudik dan balik, di antaranya melalui pemberian diskon tiket pesawat, kereta api, kapal laut, dan tarif tol. Pemerintah juga menyediakan program mudik gratis untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan sepeda motor, sekaligus meningkatkan keselamatan perjalanan.
Menko AHY menekankan pentingnya evaluasi dan perbaikan berkelanjutan agar penyelenggaraan angkutan Lebaran tahun ini dapat menjadi best practice bagi tahun-tahun mendatang. Hal ini, lanjutnya, sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto agar negara senantiasa hadir dan berpihak pada rakyat, terutama dalam layanan publik yang strategis seperti transportasi.
"Transportasi bukan sekadar soal fisik perjalanan, tetapi juga menyentuh sisi emosional dan sosial. Mudik adalah perjalanan hati—yang menghadirkan kebahagiaan, kehangatan, dan mempererat silaturahmi," ucap Menko AHY.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Dudi Purwagandhi menyampaikan bahwa jumlah pengguna angkutan umum meningkat 8,5 persen dibanding tahun 2024. Tahun ini, tercatat 27.505.543 penumpang menggunakan moda transportasi umum, naik dari 25.349.916 pada tahun sebelumnya.
Selain itu, Menhub juga menyampaikan bahwa tingkat kecelakaan lalu lintas selama masa mudik dan balik menurun signifikan sebesar 34,31 persen dibandingkan tahun lalu.
Secara keseluruhan, jumlah pemudik pada Lebaran 2025 tercatat mencapai 154 juta orang. Angka ini meningkat 5,6 persen dari proyeksi awal sebanyak 146,67 juta orang, mencerminkan tingginya antusiasme masyarakat untuk merayakan Idulfitri di kampung halaman.
Penutupan Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu turut dihadiri oleh Menteri Perhubungan Dudi Purwagandhi, Kepala Basarnas Mohammad Syafii, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Wakil Menteri Perhubungan Suntana, dan Komandan Satgas Pamtas 621/MTG Letkol Inf. Rio Neswan. Kehadiran berbagai unsur—termasuk perwakilan TNI, Polri, BNPB, serta lembaga dan BUMN sektor transportasi—menunjukkan kuatnya sinergi lintas sektor dalam mendukung kelancaran angkutan Lebaran tahun ini.
Menurutnya, keberhasilan angkutan Lebaran bukan hanya diukur dari aspek teknis, tetapi juga dari dampaknya terhadap masyarakat. Pengelolaan arus mudik dan balik yang berjalan baik mencerminkan kepemimpinan yang efektif dan strategi yang terencana, khususnya oleh Kementerian Perhubungan sejak awal persiapan.
"Ini bukan sesuatu yang berjalan autopilot. Ada sistem yang bekerja, ada pemerintah yang hadir, ada orkestrasi di semua lini—pusat dan daerah, lintas kementerian/lembaga, lintas instansi. Kita sangat bergantung pada sistem, bukan pada individu semata. Karena itu, kita harus terus memperbaiki dan memperkuat sistem, termasuk sistem komando pengendalian secara nasional,” ujar Menko AHY pada acara Penutupan Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Sabtu (12/4/2025).
Pemerintah telah mengambil berbagai langkah strategis guna mendukung kelancaran arus mudik dan balik, di antaranya melalui pemberian diskon tiket pesawat, kereta api, kapal laut, dan tarif tol. Pemerintah juga menyediakan program mudik gratis untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan sepeda motor, sekaligus meningkatkan keselamatan perjalanan.
Menko AHY menekankan pentingnya evaluasi dan perbaikan berkelanjutan agar penyelenggaraan angkutan Lebaran tahun ini dapat menjadi best practice bagi tahun-tahun mendatang. Hal ini, lanjutnya, sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto agar negara senantiasa hadir dan berpihak pada rakyat, terutama dalam layanan publik yang strategis seperti transportasi.
"Transportasi bukan sekadar soal fisik perjalanan, tetapi juga menyentuh sisi emosional dan sosial. Mudik adalah perjalanan hati—yang menghadirkan kebahagiaan, kehangatan, dan mempererat silaturahmi," ucap Menko AHY.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Dudi Purwagandhi menyampaikan bahwa jumlah pengguna angkutan umum meningkat 8,5 persen dibanding tahun 2024. Tahun ini, tercatat 27.505.543 penumpang menggunakan moda transportasi umum, naik dari 25.349.916 pada tahun sebelumnya.
Selain itu, Menhub juga menyampaikan bahwa tingkat kecelakaan lalu lintas selama masa mudik dan balik menurun signifikan sebesar 34,31 persen dibandingkan tahun lalu.
Secara keseluruhan, jumlah pemudik pada Lebaran 2025 tercatat mencapai 154 juta orang. Angka ini meningkat 5,6 persen dari proyeksi awal sebanyak 146,67 juta orang, mencerminkan tingginya antusiasme masyarakat untuk merayakan Idulfitri di kampung halaman.
Penutupan Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu turut dihadiri oleh Menteri Perhubungan Dudi Purwagandhi, Kepala Basarnas Mohammad Syafii, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Wakil Menteri Perhubungan Suntana, dan Komandan Satgas Pamtas 621/MTG Letkol Inf. Rio Neswan. Kehadiran berbagai unsur—termasuk perwakilan TNI, Polri, BNPB, serta lembaga dan BUMN sektor transportasi—menunjukkan kuatnya sinergi lintas sektor dalam mendukung kelancaran angkutan Lebaran tahun ini.