Pimpin Rakor Terkait Sistem Transportasi Nasional, Menko AHY Tekankan Pentingnya Infrastruktur Konektivitas

Pimpin Rakor Terkait Sistem Transportasi Nasional, Menko AHY Tekankan Pentingnya Infrastruktur Konektivitas

JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (Menko AHY), menegaskan bahwa infrastruktur konektivitas, khususnya sistem perkeretaapian, menjadi fondasi penting dalam mendorong transformasi ekonomi nasional. 

Hal ini disampaikan Menko AHY dalam Rapat Koordinasi Persiapan Rancangan Undang-Undang Sistem Transportasi Nasional (Sistranas) dan Penyelenggaraan Kereta Kecepatan Tinggi, Selasa (1/7/2025) di Kantor Kemenko Infrastruktur.

Dalam sambutannya, Menko AHY menegaskan bahwa pembangunan konektivitas, terutama pengembangan kereta barang, kereta reguler, semi cepat, hingga kereta berkecepatan tinggi (high speed rail) akan memberikan dampak nyata terhadap efisiensi logistik dan peningkatan produktivitas nasional.

“Untuk transformasi ekonomi dan mengungkit pertumbuhan ekonomi secara signifikan, itu membutuhkan dukungan infrastruktur, bukan hanya infrastruktur dasar, tetapi juga infrastruktur konektivitas,” ujar Menko AHY.

Menko AHY menilai bahwa direktif Presiden Prabowo Subianto yang disampaikan saat rapat kabinet beberapa waktu lalu dapat dianggap sebagai pertanda menempatkan konektivitas, terutama perkeretaapian, sebagai sektor strategis pembangunan ke depan.

Menko AHY mengungkap bahwa Presiden Prabowo sendiri telah memberi arahan agar Kemenko Infra memimpin kelanjutan program kereta api cepat yang sudah berjalan selama ini.

“Jadi, saya rasa pernyataan beliau (Presiden) kemarin bisa kita anggap sebagai kick-off, bahwa sudah mulai ada prioritas ke depan yang menyangkut langsung pada sektor konektivitas, khususnya terkait dengan konektivitas kereta,” tambahnya.

Menko AHY juga menekankan pentingnya optimalisasi kereta barang sebagai upaya konkret mengurangi ketergantungan pada transportasi darat, terutama kendaraan yang over dimension dan overload (ODOL), yang selama ini kerap menimbulkan masalah kemacetan, kecelakaan, hingga kerusakan jalan.

“Jika kereta barang ini bisa kita optimalkan dan efektifkan, maka juga akan mengurangi transportasi darat, terutama yang ODOL, yang sering kali menyebabkan bukan hanya kemacetan, tetapi juga kecelakaan dan kerusakan jalan-jalan. Negara setiap tahun mengeluarkan Rp41 triliun hanya untuk perbaikan jalan,” jelasnya.

Rakor tersebut dihadiri secara langsung oleh Menteri BUMN, Erick Thohir, Wakil Menteri ATR/BPN, Ossy Dermawan, dan secara virtual oleh Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli. Selain itu, hadir pula Deputi Bidang Infrastruktur Bappenas, Dirjen Perundang-Undangan Kemenkumham, Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Pengeluaran Negara, dan Direktur Utama Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). 

Menko AHY turut didampingi oleh Sekretaris Kemenko Infra, Ayodhia G.L. Kalake; Deputi Nazib Faizal, Odo RM. Manuhutu, Ronny Ariuly Hutahayan; serta Staf Khusus Menko Jovan Latuconsina, Sigit Raditya, Herzaky Mahendra Putra, dan Arif Rahman.


SP-217/INFRA/HUMAS/VII/2025

#MenkoAHY
#KemenkoInfrastruktur
#KemenkoInfra
#InfrastrukturUntukSemua

Biro Data, Komunikasi, dan Informasi Publik
Kemenko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan

Instagram: @kemenkoinfra
X: @kemenkoinfra
YouTube: @kemenkoinfra