Perkuat Ketahanan Air dan Pangan, Deputi Rachmat Tinjau Pembangunan Bendungan Jenelata dan Irigasi Kampili di Sulawesi Selatan
GOWA – Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Dasar Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Muhammad Rachmat Kaimuddin, melakukan kunjungan kerja ke proyek pembangunan Bendungan Jenelata dan lokasi pelaksanaan pekerjaan saluran tersier Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2025 di Daerah Irigasi Kampili, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, pada Jumat (7/11/2025).
Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau secara langsung progres pembangunan serta memastikan pelaksanaan program Inpres Nomor 2 Tahun 2025 berjalan sesuai target dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Dalam kesempatan tersebut, Deputi Rachmat menyampaikan bahwa pembangunan Bendungan Jenelata dan kegiatan Inpres di Daerah Irigasi Kampili merupakan bentuk nyata komitmen pemerintah dalam memperkuat ketahanan air dan pangan di Sulawesi Selatan.
“Kami berharap proyek ini tidak hanya selesai tepat waktu, tetapi juga memberikan dampak langsung bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ujar Deputi Rachmat.
Bendungan Jenelata yang berlokasi di Kabupaten Gowa saat ini mencatat progres pembangunan sebesar 20 persen, meliputi pekerjaan tubuh bendungan, spillway, dan fasilitas pendukung lainnya. Pembangunan yang dimulai sejak tahun 2023 ini ditargetkan rampung pada tahun 2028.
Dengan tampungan efektif sebesar 174,5 juta meter kubik, Bendungan Jenelata nantinya akan memasok air irigasi untuk 23.340 hektare lahan pertanian, menyediakan air baku sebesar 6,05 meter kubik per detik, serta berperan penting dalam mengendalikan banjir Sungai Jenelata dari debit 1.800 meter kubik per detik menjadi 686 meter kubik per detik.
Selain sebagai infrastruktur pengairan, Bendungan Jenelata juga berpotensi mendukung penyediaan energi bersih melalui pembangkit listrik tenaga air berkapasitas 7 megawatt dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung sebesar 244 megawatt. Kawasan sekitar bendungan pun berpeluang berkembang menjadi destinasi wisata dan kuliner yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
Usai meninjau Bendungan Jenelata, Deputi Rachmat melanjutkan kunjungan ke lokasi saluran tersier L.12.Ka di Daerah Irigasi Kampili yang menjadi salah satu lokasi kegiatan Inpres Nomor 2 Tahun 2025. Progres pekerjaan saluran tersier tersebut telah mencapai 84 persen, dengan kondisi sawah dalam tahap persiapan panen. Saluran yang semula berupa saluran tanah kini telah berubah menjadi konstruksi permanen, sehingga aliran air menjadi lebih efisien, cepat, dan berkelanjutan.
Daerah Irigasi (D.I.) Kampili merupakan daerah irigasi kewenangan pusat di Kabupaten Gowa dengan luas layanan 10.545 hektare. Melalui pelaksanaan Inpres Nomor 2 Tahun 2025, dilakukan rehabilitasi dan peningkatan pada tiga saluran tersier dengan total panjang 2,25 kilometer dan luas layanan 197,2 hektare.
Adapun saluran-saluran tersebut meliputi Saluran Tersier L.12.Ka dengan panjang 0,47 kilometer dan luas layanan 59,2 hektare, Saluran Tersier Bk.1.Ki sepanjang 0,80 kilometer dengan luas layanan 49,5 hektare, serta Saluran Tersier Pm.6.Ka sepanjang 0,98 kilometer dengan luas layanan 88,5 hektare.
Pada tahun 2025 ini, untuk pertama kalinya Daerah Irigasi Kampili berhasil melakukan penanaman padi pada Musim Tanam III (MT III) dengan capaian Indeks Pertanaman (IP) 253. Melalui rehabilitasi saluran tersier yang dilaksanakan melalui program Inpres Nomor 2 Tahun 2025, aliran air menjadi lebih efisien dan berkelanjutan, mendukung peningkatan produktivitas pertanian serta percepatan program swasembada pangan nasional.
Dalam kesempatan tersebut, Kemenko Infrastruktur juga mendengarkan langsung aspirasi dan masukan para petani mengenai manfaat nyata dari rehabilitasi jaringan irigasi terhadap peningkatan produktivitas pertanian. Langkah ini menjadi bukti sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam memastikan bahwa setiap program pembangunan benar-benar memberikan hasil yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
Melalui pembangunan Bendungan Jenelata dan rehabilitasi Daerah Irigasi Kampili, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang terus berkomitmen mendukung program ketahanan air dan swasembada pangan nasional, demi terwujudnya Indonesia yang maju, berdaulat, dan berkelanjutan.
SP-374/INFRA/HUMAS/XI/2025
Biro Data, Komunikasi, dan Informasi Publik
Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan
#KemenkoInfra
#KemenkoInfrastruktur #InfrastrukturUntukSemua
#KetahananAir
#SwasembadaPangan
#BendunganJenelata