Jadi Pembicara Kunci di FEKDI dan IFSE, Menko AHY: Pemerataan Infrastruktur Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi
JAKARTA - Pembangunan infrastruktur yang merata menjadi kunci utama pertumbuhan ekonomi nasional. Pemerintah, melalui Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, terus memperkuat upaya pembangunan infrastruktur sesuai dengan arah kebijakan dan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), saat menjadi pembicara kunci pada acara Festival Ekonomi dan Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) yang berkolaborasi dengan Indonesia Fintech Summit & Expo (IFSE), diselenggarakan oleh Bank Indonesia bersama para mitra strategis pada Kamis (30/10/2025).
Dalam pidatonya, Menko AHY menyoroti masih adanya tantangan besar berupa kesenjangan infrastruktur, baik fisik maupun digital, antara wilayah barat dan timur Indonesia. Ia menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur yang merata menjadi kunci utama agar seluruh masyarakat dapat menikmati manfaat ekonomi digital.
Pemerintah terus berupaya menghadirkan infrastruktur yang terjangkau dan dirasakan manfaatnya di seluruh wilayah, termasuk daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal). Infrastruktur ini mencakup jaringan digital yang andal, pusat data yang modern dan siap menghadapi era kecerdasan buatan (AI), serta sistem logistik yang efisien untuk mendukung konektivitas antarwilayah di negara kepulauan seperti Indonesia.
“Indonesia negara kepulauan. Membangun konektivitas fisik Indonesia tidak sama pendekatan dengan negara-negara kontinental seperti Amerika Serikat, Tiongkok, India, Daratan Eropa, Australia,” pungkasnya.
Menko AHY menekankan bahwa transformasi digital tidak dapat dilepaskan dari kesiapan infrastruktur fisik, seperti ketersediaan listrik yang memadai, pasokan air yang berkelanjutan, dan konektivitas logistik yang efektif. Ia mengingatkan bahwa membangun ekonomi digital tidak cukup dengan jaringan internet cepat, tetapi juga memerlukan fondasi kuat berupa transportasi, energi, dan fasilitas penunjang lainnya yang menjangkau seluruh pelosok tanah air.
Lebih lanjut, Menko AHY mengutip pandangan Klaus Schwab dari World Economic Forum bahwa dunia kini bergerak dari digital economy menuju intelligent economy, di mana keputusan, produk, dan layanan digerakkan oleh kecerdasan buatan. Untuk itu, Indonesia harus mampu beradaptasi dan memanfaatkan teknologi secara optimal tanpa mengabaikan aspek keamanan dan privasi data.
Ia menegaskan bahwa setiap percepatan teknologi selalu membawa tantangan baru, terutama dalam hal keamanan siber. Karena itu, pemerintah bersama lembaga terkait seperti Bank Indonesia dan OJK perlu terus memperkuat sistem pengamanan digital agar masyarakat dapat bertransaksi secara aman dan nyaman.
Dalam kesempatan tersebut, Menko AHY juga menyampaikan tiga strategi utama untuk memperkuat fondasi transformasi ekonomi digital Indonesia.
Pertama, memperkuat infrastruktur yang berdampak langsung terhadap pemerataan ekonomi dan peningkatan produktivitas nasional.
Kedua, meningkatkan literasi digital dan keuangan masyarakat agar mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan berdaya saing di era ekonomi digital.
Ketiga, memperkuat kepercayaan publik melalui tata kelola yang transparan dan sistem keamanan siber yang tangguh.
Ia menambahkan bahwa transformasi ekonomi digital tidak hanya soal nilai ekonomi, tetapi juga soal keadilan sosial. Pemerintah berkomitmen agar tidak ada wilayah atau kelompok masyarakat yang tertinggal dalam proses pembangunan nasional.
“Marilah dalam benak kita, hearts and minds kita dalam mengambil kebijakan, dalam menjalankan program-program prioritas selalu berprinsip bahwa tidak boleh ada yang tertinggal. No one and no region is left behind,” tegasnya.
Acara ini dihadiri oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo; Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar; Ketua Dewan Komisioner LPS, Anggito Abimanyu; serta Kuasa Usaha Sementara Interim (KUAI) Kedutaan Besar Republik Korea, Mr. Park Soo-Deok. Adapun Menko AHY didampingi oleh Staf Khusus Menteri, Herzaky Mahendra Putra dan Rio Neswan.
SP-364/INFRA/HUMAS/X/2025
#KemenkoInfrastruktur
#KemenkoInfra
#MenkoAHY
#InfrastrukturUntukSemua
#MemperkuatInfrastruktur
#MembangunEkonomi
Biro Data, Komunikasi, dan Informasi Publik
Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan
Instagram: @kemenkoinfra
X: @kemenkoinfra
YouTube: @kemenkoinfra
Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), saat menjadi pembicara kunci pada acara Festival Ekonomi dan Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) yang berkolaborasi dengan Indonesia Fintech Summit & Expo (IFSE), diselenggarakan oleh Bank Indonesia bersama para mitra strategis pada Kamis (30/10/2025).
Dalam pidatonya, Menko AHY menyoroti masih adanya tantangan besar berupa kesenjangan infrastruktur, baik fisik maupun digital, antara wilayah barat dan timur Indonesia. Ia menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur yang merata menjadi kunci utama agar seluruh masyarakat dapat menikmati manfaat ekonomi digital.
Pemerintah terus berupaya menghadirkan infrastruktur yang terjangkau dan dirasakan manfaatnya di seluruh wilayah, termasuk daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal). Infrastruktur ini mencakup jaringan digital yang andal, pusat data yang modern dan siap menghadapi era kecerdasan buatan (AI), serta sistem logistik yang efisien untuk mendukung konektivitas antarwilayah di negara kepulauan seperti Indonesia.
“Indonesia negara kepulauan. Membangun konektivitas fisik Indonesia tidak sama pendekatan dengan negara-negara kontinental seperti Amerika Serikat, Tiongkok, India, Daratan Eropa, Australia,” pungkasnya.
Menko AHY menekankan bahwa transformasi digital tidak dapat dilepaskan dari kesiapan infrastruktur fisik, seperti ketersediaan listrik yang memadai, pasokan air yang berkelanjutan, dan konektivitas logistik yang efektif. Ia mengingatkan bahwa membangun ekonomi digital tidak cukup dengan jaringan internet cepat, tetapi juga memerlukan fondasi kuat berupa transportasi, energi, dan fasilitas penunjang lainnya yang menjangkau seluruh pelosok tanah air.
Lebih lanjut, Menko AHY mengutip pandangan Klaus Schwab dari World Economic Forum bahwa dunia kini bergerak dari digital economy menuju intelligent economy, di mana keputusan, produk, dan layanan digerakkan oleh kecerdasan buatan. Untuk itu, Indonesia harus mampu beradaptasi dan memanfaatkan teknologi secara optimal tanpa mengabaikan aspek keamanan dan privasi data.
Ia menegaskan bahwa setiap percepatan teknologi selalu membawa tantangan baru, terutama dalam hal keamanan siber. Karena itu, pemerintah bersama lembaga terkait seperti Bank Indonesia dan OJK perlu terus memperkuat sistem pengamanan digital agar masyarakat dapat bertransaksi secara aman dan nyaman.
Dalam kesempatan tersebut, Menko AHY juga menyampaikan tiga strategi utama untuk memperkuat fondasi transformasi ekonomi digital Indonesia.
Pertama, memperkuat infrastruktur yang berdampak langsung terhadap pemerataan ekonomi dan peningkatan produktivitas nasional.
Kedua, meningkatkan literasi digital dan keuangan masyarakat agar mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan berdaya saing di era ekonomi digital.
Ketiga, memperkuat kepercayaan publik melalui tata kelola yang transparan dan sistem keamanan siber yang tangguh.
Ia menambahkan bahwa transformasi ekonomi digital tidak hanya soal nilai ekonomi, tetapi juga soal keadilan sosial. Pemerintah berkomitmen agar tidak ada wilayah atau kelompok masyarakat yang tertinggal dalam proses pembangunan nasional.
“Marilah dalam benak kita, hearts and minds kita dalam mengambil kebijakan, dalam menjalankan program-program prioritas selalu berprinsip bahwa tidak boleh ada yang tertinggal. No one and no region is left behind,” tegasnya.
Acara ini dihadiri oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo; Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar; Ketua Dewan Komisioner LPS, Anggito Abimanyu; serta Kuasa Usaha Sementara Interim (KUAI) Kedutaan Besar Republik Korea, Mr. Park Soo-Deok. Adapun Menko AHY didampingi oleh Staf Khusus Menteri, Herzaky Mahendra Putra dan Rio Neswan.
SP-364/INFRA/HUMAS/X/2025
#KemenkoInfrastruktur
#KemenkoInfra
#MenkoAHY
#InfrastrukturUntukSemua
#MemperkuatInfrastruktur
#MembangunEkonomi
Biro Data, Komunikasi, dan Informasi Publik
Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan
Instagram: @kemenkoinfra
X: @kemenkoinfra
YouTube: @kemenkoinfra