Fondasi Pembangunan Infrastruktur Nasional, Menko AHY Tekankan Kepala Daerah Bekerja Sama Lintas Wilayah dan Sektor

Fondasi Pembangunan Infrastruktur Nasional, Menko AHY Tekankan Kepala Daerah Bekerja Sama Lintas Wilayah dan Sektor

JAKARTA — Kolaborasi atau kerja sama lintas wilayah menjadi fondasi penting pembangunan infrastruktur nasional yang berkelanjutan. Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam Rapat Kerja Gubernur Mitra Praja Utama yang dihadiri oleh 10 provinsi besar di Indonesia pada Selasa (17/06/2025).

“Mitra Praja Utama, mengapa signifikan? Karena di ruangan ini mewakili paling tidak ada 181 juta penduduk Indonesia. Bisa dikatakan 64% dari total populasi Indonesia,” ujar Menko AHY saat membuka pidatonya. Ia menekankan bahwa kerja bersama antar daerah penting untuk menciptakan kebijakan pembangunan yang berdampak nyata.

Pembangunan infrastruktur menjadi pilar utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Menko AHY menyebut tiga prioritas utama pemerintah saat ini adalah ketahanan pangan, air, dan energi.

“Infrastruktur tidak dibangun untuk infrastruktur semata, tetapi infrastruktur sekali lagi berdampak,” tegasnya.

Dalam konteks urbanisasi dan perubahan iklim, pemerintah perlu mempersiapkan kota-kota agar lebih tangguh dan layak huni.

“Kita harus benar-benar meletakkan orientasi pembangunan infrastruktur ini bukan hanya sekedar mengejar modernitas, tapi yang kita butuhkan adalah untuk menjaga keseimbangan antara pembangunan fisik dan menjaga alam dan lingkungan,” ungkap Menko AHY.

Isu lingkungan pun menjadi perhatian serius dalam agenda pembangunan. Pemerintah mendorong energi terbarukan, pengelolaan sampah, serta elektrifikasi transportasi publik.

“Renewable energy, ini adalah masa depan kita. Termasuk sekarang, kita menuju ke era yang serba digital, data center itu benar-benar mengemuka dan sangat membutuhkan energi yang besar,” tutur Menko AHY.

Terkait ancaman lingkungan di wilayah pesisir, Menko AHY menegaskan pentingnya kebijakan berbasis solusi alam dan pendekatan adaptif.

“Kita harus move forward ke depan membangun tanggul yang tinggi dan besar. Tapi mungkin di sebagian lokasi kita bisa mundur, retreat. Bukan retreat ke Magelang ya. Tapi retreat mundur ke belakang untuk bisa merelokasi masyarakat yang mungkin jumlahnya tidak terlalu padat di suatu lokasi, masih bisa kita mundurkan,” ujar Menko AHY.

Menutup pidatonya, AHY mengajak seluruh kepala daerah untuk memperkuat sinergi dan menegakkan tata ruang sebagai panglima pembangunan. 

“Kapten kesebelasan Indonesia adalah Bapak Presiden Prabowo Subianto. Masing-masing Bapak-Ibu sekalian juga adalah kapten-kapten kesebelasan di daerah masing-masing. Mari kita bergandengan tangan, bersinergi,” pungkasnya.

Hadir pula dalam kegiatan ini, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi; Gubernur Banten, Andra Soni; Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal; Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen; Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak; Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta; Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Kanjeng Gusi Pangeran Adipati Adepakualam X; Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, Siti Rohmi Jalilah. Deputi Koordinasi Bidang Infrastruktur Dasar, Rachmat Kaimuddin; Tenaga Ahli Menteri, Ahmad Khoirul Umam; dan Tenaga Ahli Menteri, Diska Putri.

SP-199/INFRA/HUMAS/VI/2025

#MenkoAHY
#KemenkoInfrastruktur
#KemenkoInfra
#InfrastrukturUntukSemua

Biro Data, Komunikasi, dan Informasi Publik
Kemenko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan

Instagram: @kemenkoinfra
X: @kemenkoinfra
YouTube: @kemenkoinfra